Diare adalah penyakit
yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar, dengan kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan
dan minuman yang terpapar virus, bakteri, atau parasit.
Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari (akut),
namun pada sebagian kasus dapat memanjang hingga berminggu-minggu (kronis).
Pada umumnya, diare tidak berbahaya jika tidak terjadi dehidrasi. Namun, jika
disertai dehidrasi, penyakit ini bisa menjadi fatal, dan penderitanya perlu
segera mendapat pertolongan medis.
Gejala dan Penyebab Diare
Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu
atau lebih gejala. Namun, gejala yang paling sering dirasakan penderita diare
antara lain:
- Perut terasa mulas.
- Tinja encer (buang air
besar cair) atau
bahkan berdarah.
- Mengalami dehidrasi.
- Pusing, lemas, dan kulit kering.
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi kuman di
usus besar. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat radang di
saluran pencernaan.
Pengobatan dan Pencegahan Diare
Pengobatan diare lazimnya secara garis besar dibagi
menjadi dua, yaitu; pengobatan simtomatik dan kausatif. Pada pengobatan
simtomatik daya kerja obat adalah mengurangi peristaltis langsung ke usus atau
memproteksi, menciutkan lapisan permukaan usus (adstringensia), dan zat-zat
yang dapat menyerap racun yang dihasilkan bakteri (adsorben), sedangkan secara
kausatif, bakteri dimatikan dengan zat antibakteri. Salah satu terapi antidiare
yang lain adalah dengan menggunakan obat tradisional (Depkes RI, 2000)
Penderita diare dapat meminum cairan elektrolit, guna
mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Selama terjadi diare,
konsumsi makanan yang lunak dan antibiotik atau obat anti diare.
Untuk kondisi yang lebih serius, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan,
seperti:
- Obat antibiotik
- Obat pereda nyeri
- Obat yang dapat memperlambat
gerakan usus.
Untuk mencegah diare, Anda dianjurkan untuk selalu
menjaga kebersihan diri dan makanan, serta hindari konsumsi makanan dan meminum
air yang tidak dimasak hingga matang.
Mengobati
Diare dengan Daun Salam
Selain tersohor sebagai
bumbu masakan, daun salam merupakan tanaman herbal yang dipercaya bisa
mengobati sejumlah penyakit. Beberapa penyakit yang bisa diobati denga daun
salam adalah asam urat dan darah tinggi.
Mengutip dari buku
berjudul Altas Tumbuhan Obat Indonesia Volume 2 karya Setiawan Dalimartha, daun
salam kaya akan minyak asiri, tanin, dan flavonoid. Tidak hanya itu daun salam
juga mengandung senyawa alkaloid.
Menurut penelitian Journal
of Pharmaceutical Care Anwar Medika, 2018, Daun salam juga memiliki sifat antidiare.
Cara Pembuatan
Sediakan daun salam 15 gram,
kemudian cuci bersih.
Direbus dengan 1 gelas air
selama 15 menit. Tambahkan sedikit garam, disaring kemudian diminum sekaligus.
Bisa juga kulit batangnya
dikuliti, kemudian disajikan seperti pembuatan teh.
Semoga diare segera sembuh.
Komentar