Penyakit karena terlalu banyak kandungan gula darah adalah diabetes sobat.
Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai
komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.Menurut data dari berbagai penelitian sobat, diabetes masih menjadi masalah global. Penyakit ini
merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak ketiga setelah penyakit kanker
dan kardiovakular pada penduduk dengan rentang usia 30-70 tahun (World Health
Organization, 2015). Diabetes Melitus (DM) terdiri dari 2 tipe yaitu DM tipe 1
dan DM tipe 2 yang mana DM tipe 2 ini adalah tipe yang paling sering ditemukan
yaitu 90-95% dari semua kasus diabetes yang ada (Qaseem, dkk, 2007).
Berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa angka
insidensi dan prevalensi DM tipe 2 di berbagai penjuru dunia akan cenderung
meningkat. World Health Organization (WHO) telah memprediksi akan terdapat
peningkatan jumlah penderita DM yang cukup besar pada tahun-tahun mendatang,
bahkan Indonesia kini telah menduduki ranking keempat dengan jumlah penderita
DM terbanyak setelah Amerika Serikat, China dan India bahkan dipredikasikan
kenaikan prevalensinya dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta
pada tahun 2030 (Wild, dkk, 2014).
Menurut laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
tahun 2016 terjadi peningkatan prevalensi DM dari 1,1% pada tahun 2007 menjadi
2,1% pada tahun 2015 untuk usia diatas 15 tahun (Riskesdas, 2015)
DAUN
SALAM MENGOBATI DIABETES
Menurut Jurnal Kedokteran Universitas Negeri Lampung tahun 2016, salah satu tanaman herbal yang dianggap memiliki potensi sebagai
antihiperglikemia adalah daun salam (Syzygium polyanthum). Daun salam merupakan
tanaman yang umum dan mudah dijumpai di Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk
melihat potensi efek ekstrak daun salam terhadap kadar glukosa dalam darah.
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kandungan
utama senyawa flavonoid dalam ekstrak daun salam dapat menurunkan kadar glukosa
darah secara signifikan.
Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan salah satu
tanaman yang secara luas digunakan sebagai salah satu bumbu masakan dan secara
tradisional digunakan dalam tatalaksana diabetes di Indonesia. Analisis
fitokimia menunjukkan bahwa di dalam daun salam terdapat kandungan minyak
esensial, tanin, flavonoid dan terpenoid. Flavonoid yang terkandung di dalam
daun salam merupakan salah satu golongan senyawa yang dapat menurunkan kadar
glukosa darah. Senyawa glikosida flavonoid yang terdapat pada daun salam
berfungsi sebagai penangkap radikal hidroksil sehingga dapat mencegah aksi
diabetogenik. Dengan demikian, daun salam sangat berpotensi untuk dikembangkan
lebih lanjut menjadi obat herbal untuk mencegah dan mengobati kondisi hiperglikemia.
Daun Salam memiliki banyak manfaat yaitu mengobati
kencing manis, kolesterol tinggi, hipertensi, diare, dan gastritis. Analisis
fitokimia menunjukkan kandungan minyak esensial, tanin, flavonoid dan terpenoid
dari daun salam. Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa fenol yang
diduga dapat menurunkan kadar glukosa darah.
CARA
PENGOLAHAN
Cuci 7-15 lembar daun
salam segar, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah
dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus sebelum
makan.Lakukan sehari 2 kali.
Komentar